Langsung ke konten utama

Misteri Manusia Hobbit di Pulau Komodo

 

Ilmuwan telah menemukan kerangka-kerangka manusia yang menyerupai hobbit (manusia kerdil di Film/Novel Lord of The Ring) yang ukurannya tidak lebih besar dari anak usia 3 tahun di sebuah gua. Manusia kerdil yang memiliki tengkorak seukuran segerombol anggur, hidup dengan gajah purba dan komodo di pulau terpencil di Indonesia sekitar 18.000 tahun yang lalu.

Kerangka yang ditemukan adalah milik seorang wanita dengan tinggi 1 meter, berat sekitar 25 kilogram dan berumur sekitar 30 tahun ketika meninggal 18.000 tahun yang lalu.

Ini adalah temuan spektakuler dan yang paling ekstrim yang pernah diberitakan !!!! Bagaimana tidak? Spesies ini telah mendiami pulau komodo pada masa di mana manusia modern (homo sapiens) juga telah ada di Indonesia (95.000 - 13.000 tahun yang lalu).

Selain menemukan kerangka, ilmuwan juga menemukan peralatan batu seperti pisau, alat pelubang, alat pemotong untuk berburu stegedon (gajah purba).

Banyaknya spesies manusia yang tidak saling berhubungan dalam rantai evolusi menimbulkan tanda tanya, ada berapa jenis makhluk menyerupai manusia yang hidup di Jaman Prasejarah Indonesia... dan mengapa mereka punah tanpa meninggalkan keturunan.

Bila mereka bukan manusia kenapa mereka berkelakuan seperti manusia, yang mampu membuat peralatan dari batu dan tulang, memasak menggunakan tungku api....

Orang-orang purba yang mendiami wilayah Sumatra telah melukiskan sesosok makhluk dengan jengger yang memiliki ekor dan leher yang panjang. Beberapa makhluk ini menyerupai hadrosaurs. Dalam karyas seni purba ini digambarkan bahwa beberapa Corythosaurus sedang diburu oleh orang-orang purba di Indonesia.

Hal ini masih diperdebatkan ahli karena banyak yang beranggapan dinosaurus tidak hidup sejaman dengan manusia purba.....

kalau berdasarkan fakta penemuan artefak memang terlambat,

Padahal fosil pithecanthropus erectus yang didapatkan di Sangiran, Jawa Tengah adalah termasuk fosil tertua yang berhasil ditemukan di muka bumi, meskipun para ahli menganggap bahwa nenek moyang manusia bukan berasal dari pithecantropus erectus tetapi berasal dari spesies lain di afrika.

Padahal harusnya peradaban di Indonesia paling tidak seumuran dengan bangsa-bangsa sumeria, mesopotamia atau cina dengan menilik penemuan fosil2 yang sangat tua itu. mengingat di daerah2 tersebut atau yangwilayah yang bersekatan juga ditemukan fosil2 manusia purba yang umurnya sangat tua, meskipun lebih tua pithecanthropus erectus.

Dengan ditemukannya fosil-fosil lain yang tidak dapat dijelaskan posisinya dalam proses evolusi dan kepunahan spesiesnya yang misterius, mungkinkah kalau di Indonesia dulunya terjadi bencana alam yang dahsyat sehingga melenyapkan peradaban tinggi yang mungkin dulu pernah ada ???

Seperti teori benua atlantis dulunya berada di wilayah Indonesia sekarang. Mengingat Indonesia berada di 2 lempeng benua yang rawan bencana gempa tektonik yang mampu menimbulkan tsunami dahsyat dan juga banyaknya bekas2 kawah besar seperti danau toba, lembah seputaran candi borobudur, danau kelimutu dan banyak yang lainnya menunjukkan bahwa dahulu kala pernah terjadi letusan2 gunung api yang dahsyat dan mampu menimbulkan gempa volkanik.

Kelimutu%20blue%20lake%20Kelimutu%20Flores_thumb

Bekas kawah yang menjadi danau kelimutu

 

 

north-suamtra-medan-danau-toba_thumb

Bekas kawah besar yang menjadi danau Toba

 

 

candi-borobudur-300x196_thumb

Candi borobudur yang dipercaya berada di bekas kawas super volcano terbesar di dunia !!!

 

Melihat bekas-bekas alam di atas sangat mungkin bila pernah terjadi bencana dahsyat di wilayah Indonesia dahulu kala. Kalaupun ada peradaban tinggi yang lenyap akibat bencana tersebut, masih misteri. kalaupun ada bukti, pasti terpendam jauh di bawah tanah karena dahsyatnya

Sumber: Art of Indonesia, Tibor Badrogi, 1973

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan TV Tabung, Plasma, LCD, dan LED TV

TV melalui perkembangannya yang beragam, mulai mengutamakan sisi ukuran, kualitas gambar, dan mulai peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dimulai dari maraknya TV Tabung, lalu berkembang menjadi Plasma TV, hingga kini yang banyak beredar di pasaran modern seperti LCD TV dan LED TV dengan ukurannya yang tipis. Bahkan, memiliki TV di rumah atau di kantor sudah merupakan suatu kebutuhan hiburan yang mendasar bagi Anda saat ini. Namun, tahukah Anda perbedaan dari tiap jenis TV tersebut? Tabel Perbandingan TV Tabung, Plasma TV, LCD TV, dan LED TV Fitur TV Tabung Plasma TV LCD TV LED TV Harga Paling rendah Rendah Tinggi Paling Tinggi Lebar Sudut Pandang Baik Baik Kurang Baik Paling Baik Ukuran Berat, tebal & besar Berat, tebal & besar Ringan & tipis Paling ringan & paling tipis Keawetan Tahan lama Tahan lama Sedang Sedang Daya Listrik Boros Boros Hemat Paling Hemat Refresh & Response Rate Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Kualitas Gambar & Warna Sedang Sedang B...

Mengapa Mie Instan dapat Mempersingkat Hidup Anda

  Mie instan Ternyata mie instan, makanan murah yang digemari banyak anak kost dan para pecinta mie di mana pun berada, dikaitkan dengan serangan jantung dan diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition menemukan bahwa produk-produk mie instan dapat meningkatkan risiko sindrom kardiometabolik  - faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke yang parah - khususnya bagi perempuan. “Penelitian ini penting karena banyak orang yang mengonsumsi mie instan tanpa mengetahui kemungkinan risikonya terhadap kesehatan,” ungkap pemimpin peneliti Hyun Joon Shin, MD, dalam siaran pers. Shin, salah seorang pakar kardiologi di Baylor University Medical Center sekaligus mahasiswa doktoral nutrisi epidemologi di Harvard School of Public Health, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut. Untuk penelitian tersebut, peneliti melihat data dari 10.711 orang dewasa berusia antara 19 hingga 64 tahun, yang dikumpulkan melalui perwakilan nasional Korean Nation...

Cara Optimalisasi Mesin Pencari dan Kelola Jejak Digital

  Liputan6.com, Jakarta -   Mesin pencari   tak bisa dipungkiri sangat bermanfaat untuk mencari berbagai informasi di era digital saat ini. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi ini bisa berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang berujung pada membaiknya produktivitas. Namun demikian, para pengguna internet harus tetap berhati-hati dan menyaring semua informasi yang ada di jagat maya. Managing Director D&D Consulting serta Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani, mengatakan pemanfaatan mesin pencari harus dioptimalkan demi pengembangan keahlian digital. "Misalnya, penggunaan kata kunci yang efektif, penyaringan informasi, serta pemakaian fitur cek fakta. Aplikasi mesin pencari di dunia maya antara lain Google, Yahoo!, Yandex, Bing, Ask, serta Baidu," kata Ni Made dalam acara webinar 'Sejahtera Lewat Dunia Digital' yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD...