Langsung ke konten utama

Ini yang Bikin Ayam Kampung Lebih Sehat Daripada Ayam Broiler

 

Yogyakarta, Masyarakat cenderung lebih banyak mengonsumsi ayam broiler ketimbang ayam kampung. Padahal jika ditelaah lebih dalam mengenai kandungan gizinya, ayam kampung jauh lebih sehat daripada ayam broiler. Ini alasannya. "Ayam kampung struktur dagingnya itu berwarna gelap atau merah, itu karena mengandung hemoglobin yang tinggi," ujar Prof Ahmad Sulaeman, ahli pangan dari IPB dalam acara Jelajah Gizi Sarihusada di Yogyakarta, dan ditulis Senin (5/11/2012).

Prof Ahmad menjelaskan kandungan hemoglobin ini menunjukkan bahwa ayam kampung mengandung zat besi yang lebih tinghi ketimbang ayam broiler. Serta ayam kampung ini lebih bebas antibiotik, kandungan mineral lebih lengkap seperti kalsium,kalium, zinc, fosfor yang membuatnya makin lebih sehat dibandingkan dengan ayam broiler.

Selain itu Prof Ahmad juga menyarankan bagi para perempuan agar tidak terlalu sering mengonsumsi ayam broiler karena ayam-ayam ini disuntik hormon yang bisa membuat perempuan nantinya menjadi lebih cepat mengalami menopause. Apalagi ayam-ayam broiler yang dipelihara cenderung lebih stres. Ini karena sejak kecil paruhnya sudah dipotong agar tidak menjadi kanibal, lalu diberi makan berlebihan yang membuat bebannya lebih berat sehingga kakinya tidak kuat. Jika ayam ini sudah stres terlebih sejak kecil maka kandungan gizinya akan menjadi tidak maksimal.

"Walaupun ayan kampung ini lebih alot dagingnya, tapi komposisi lemaknya lebih bagus dan zat gizinya lebih banyak dibandingkan dengan ayam broiler," ujar Prof Ahmad. Selain itu Prof Ahmad menyarankan bagi perempuan yang akan menjelang menstruasi sebaiknya mengonsumsi kedelai seperti dalam bentuk tempe sebanyak 140 gram atau setara dengan 4 potong tempe. Ini karena dalam tempe ada kandungan isoflavon dan fitoestrogen yang baik untuk kesehatan perempuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Mie Instan dapat Mempersingkat Hidup Anda

  Mie instan Ternyata mie instan, makanan murah yang digemari banyak anak kost dan para pecinta mie di mana pun berada, dikaitkan dengan serangan jantung dan diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition menemukan bahwa produk-produk mie instan dapat meningkatkan risiko sindrom kardiometabolik  - faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke yang parah - khususnya bagi perempuan. “Penelitian ini penting karena banyak orang yang mengonsumsi mie instan tanpa mengetahui kemungkinan risikonya terhadap kesehatan,” ungkap pemimpin peneliti Hyun Joon Shin, MD, dalam siaran pers. Shin, salah seorang pakar kardiologi di Baylor University Medical Center sekaligus mahasiswa doktoral nutrisi epidemologi di Harvard School of Public Health, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut. Untuk penelitian tersebut, peneliti melihat data dari 10.711 orang dewasa berusia antara 19 hingga 64 tahun, yang dikumpulkan melalui perwakilan nasional Korean Nation...

Perbandingan TV Tabung, Plasma, LCD, dan LED TV

TV melalui perkembangannya yang beragam, mulai mengutamakan sisi ukuran, kualitas gambar, dan mulai peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dimulai dari maraknya TV Tabung, lalu berkembang menjadi Plasma TV, hingga kini yang banyak beredar di pasaran modern seperti LCD TV dan LED TV dengan ukurannya yang tipis. Bahkan, memiliki TV di rumah atau di kantor sudah merupakan suatu kebutuhan hiburan yang mendasar bagi Anda saat ini. Namun, tahukah Anda perbedaan dari tiap jenis TV tersebut? Tabel Perbandingan TV Tabung, Plasma TV, LCD TV, dan LED TV Fitur TV Tabung Plasma TV LCD TV LED TV Harga Paling rendah Rendah Tinggi Paling Tinggi Lebar Sudut Pandang Baik Baik Kurang Baik Paling Baik Ukuran Berat, tebal & besar Berat, tebal & besar Ringan & tipis Paling ringan & paling tipis Keawetan Tahan lama Tahan lama Sedang Sedang Daya Listrik Boros Boros Hemat Paling Hemat Refresh & Response Rate Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Kualitas Gambar & Warna Sedang Sedang B...

Cara Optimalisasi Mesin Pencari dan Kelola Jejak Digital

  Liputan6.com, Jakarta -   Mesin pencari   tak bisa dipungkiri sangat bermanfaat untuk mencari berbagai informasi di era digital saat ini. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi ini bisa berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang berujung pada membaiknya produktivitas. Namun demikian, para pengguna internet harus tetap berhati-hati dan menyaring semua informasi yang ada di jagat maya. Managing Director D&D Consulting serta Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani, mengatakan pemanfaatan mesin pencari harus dioptimalkan demi pengembangan keahlian digital. "Misalnya, penggunaan kata kunci yang efektif, penyaringan informasi, serta pemakaian fitur cek fakta. Aplikasi mesin pencari di dunia maya antara lain Google, Yahoo!, Yandex, Bing, Ask, serta Baidu," kata Ni Made dalam acara webinar 'Sejahtera Lewat Dunia Digital' yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD...