Langsung ke konten utama

Makan Kacang, Hidup Lebih Panjang

 

Mereka yang makan kacang setidaknya lima kali setiap minggunya lebih sehat dan hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak makan kacang secara teratur.

FILE - Pistachio nuts are displayed at the headquarters of Primex International Trading Corp. in Los Angeles, California.

WASHINGTON — Peneliti menemukan mereka yang mengkonsumsi segenggam kacang setiap hari mengurangsi risiko kematian dari segala macam penyakit dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya.


Studi baru itu menyimpulkan bahwa ini berlaku bagi segala macam kacang. Baik itu kacang tanah, atau kacang-kacang lainnya seperti kacang almond, kacang Brazil, hazelnut, kenari atau kacang mete.


Mereka yang makan kacang setidaknya lima kali setiap minggunya lebih sehat dan hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak makan kacang secara teratur. Peneliti di balik studi ini, Ying Bao, dari Fakultas Kedokteran di RS Brigham & Women's dan Fakultas Kedokteran Harvard University di Boston, Massachusetts


Ia dan rekan-rekannya meneliti dampak konsumsi kacang dengan menganalisa dua studi yang dimulai di 1980, yang melacak kondisi lebih dari 76.000 perempuan, dan satunya lagi, yang memantau kesehatan 42.000 laki-laki dalam sebuah studi lanjutan.
Di antara pertanyaan yang diajukan pada awal studi adalah, "Seberapa sering Anda mengkonsumsi kacang-kacangan?" Informasi tersebut diperbarui setiap 2-4 tahun. Bao mengatakan, para responden dipantau selama tiga dasawarsa.


"Yang kita cermati adalah bahwa mereka yang makan lebih banyak kacang-kacangan memiliki risiko kematian yang lebih rendah untuk 30 tahun ke depan," ujar Bao. "Jadi, sebagai contoh, bila seseorang mengkonsumsi kacang-kacangan sekali sehari, orang tersebut memiliki 20 persen risiko kematian lebih rendah."


Bao mengatakan konsumsi segenggam kacang lima kali atau lebih per minggu mengurangi 29 persen risiko kematian yang dari penyakit jantung dan 11 persen risiko kematian akibat kanker. Ukuran untuk satu porsi atau segenggam kacang adalah 28 gram.


Studi-studi sebelumnya menghubungkan konsumsi kacang dengan menurunnya risiko diabetes tipe 2, kanker usus besar, batu empedu dan diverticulitis atau peradangan dalam usus besar.


Kacang-kacangan mengandung nutrisi, termasuk protein berkualitas tinggi, vitamin, mineral dan fitokimia, yang semuanya memiliki khasiat anti-peradangan dan efek anti-kanker serta bermanfaat bagi kesehatan jantung.


Bao mengatakan para peneliti berencana untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana kacang-kacangan baik bagi kesehatan. "Mekanisme biologis persisnya belum jelas saat ini. Langkah selanjutnya adalah untuk melihat kaitan antara konsumsi kacang dan berbagai macam biomarker," katanya. Studi mengenai manfaat kacang-kacangan bagi kesehatan didanai oleh International Tree Nut Council Research. Ying Bao dan rekan-rekannya menerbitkan studinya di New England Journal of Medi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan TV Tabung, Plasma, LCD, dan LED TV

TV melalui perkembangannya yang beragam, mulai mengutamakan sisi ukuran, kualitas gambar, dan mulai peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dimulai dari maraknya TV Tabung, lalu berkembang menjadi Plasma TV, hingga kini yang banyak beredar di pasaran modern seperti LCD TV dan LED TV dengan ukurannya yang tipis. Bahkan, memiliki TV di rumah atau di kantor sudah merupakan suatu kebutuhan hiburan yang mendasar bagi Anda saat ini. Namun, tahukah Anda perbedaan dari tiap jenis TV tersebut? Tabel Perbandingan TV Tabung, Plasma TV, LCD TV, dan LED TV Fitur TV Tabung Plasma TV LCD TV LED TV Harga Paling rendah Rendah Tinggi Paling Tinggi Lebar Sudut Pandang Baik Baik Kurang Baik Paling Baik Ukuran Berat, tebal & besar Berat, tebal & besar Ringan & tipis Paling ringan & paling tipis Keawetan Tahan lama Tahan lama Sedang Sedang Daya Listrik Boros Boros Hemat Paling Hemat Refresh & Response Rate Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Kualitas Gambar & Warna Sedang Sedang B...

Mengapa Mie Instan dapat Mempersingkat Hidup Anda

  Mie instan Ternyata mie instan, makanan murah yang digemari banyak anak kost dan para pecinta mie di mana pun berada, dikaitkan dengan serangan jantung dan diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition menemukan bahwa produk-produk mie instan dapat meningkatkan risiko sindrom kardiometabolik  - faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke yang parah - khususnya bagi perempuan. “Penelitian ini penting karena banyak orang yang mengonsumsi mie instan tanpa mengetahui kemungkinan risikonya terhadap kesehatan,” ungkap pemimpin peneliti Hyun Joon Shin, MD, dalam siaran pers. Shin, salah seorang pakar kardiologi di Baylor University Medical Center sekaligus mahasiswa doktoral nutrisi epidemologi di Harvard School of Public Health, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut. Untuk penelitian tersebut, peneliti melihat data dari 10.711 orang dewasa berusia antara 19 hingga 64 tahun, yang dikumpulkan melalui perwakilan nasional Korean Nation...

Cara Optimalisasi Mesin Pencari dan Kelola Jejak Digital

  Liputan6.com, Jakarta -   Mesin pencari   tak bisa dipungkiri sangat bermanfaat untuk mencari berbagai informasi di era digital saat ini. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi ini bisa berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang berujung pada membaiknya produktivitas. Namun demikian, para pengguna internet harus tetap berhati-hati dan menyaring semua informasi yang ada di jagat maya. Managing Director D&D Consulting serta Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani, mengatakan pemanfaatan mesin pencari harus dioptimalkan demi pengembangan keahlian digital. "Misalnya, penggunaan kata kunci yang efektif, penyaringan informasi, serta pemakaian fitur cek fakta. Aplikasi mesin pencari di dunia maya antara lain Google, Yahoo!, Yandex, Bing, Ask, serta Baidu," kata Ni Made dalam acara webinar 'Sejahtera Lewat Dunia Digital' yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD...