Langsung ke konten utama

Ilmuwan Temukan Sumber Panas di Atlantik

Ilmuwan Temukan Sumber Panas di Atlantik

Minggu, 17/10/2010 09:00 WIB - mas

Keajaiban alam kembali ditemukan sekelompok ilmuwan. Kali ini, para ilmuwan dari Center for Marine Environmental Sciences and the Max Planck Institute for Marine Microbiology di Bremen, Jerman, berhasil menemukan titik sumber panas di Samudera Atlantik.
Titik hidrotermal itu mereka temukan sekitar 500 kilometer sebelah selatan-barat Azores. Sumber panas yang ditemukan itu berbentuk cerobong asap setinggi satu meter yang mengeluarkan cairan dengan suhu lebih dari 300 derajat Celcius.
Sebagaimana dikutip Sciendaily, para ilmuwan menemukan sumber panas berkat alat echosounder. Alat tersebut memungkinkan, penampakan kondisi dasar laut dari permukaan. Dari alat itu tampak, gelembung gas di dalam air.
Dari echosounder itu pula, mereka berhasil menemukan lima titik sumber panas lainnya. "Masih banyak lagi situs-situs aktif kecil di sepanjang Mid-Atlantic Ridge," ujar pimpinan proyek penelitian, Dr Nicole Dubilier.
Titik-titik sumber panas itu antara lain berada di luar zona vulkanik aktif dan menyebar di daerah-daerah yang sebelumnya tidak ada aktivitas hidrotermal.
Menurut Dubilier, seperti dikutip Tempointeraktif, saat ini para peneliti tengah menelusuri penyebab sumber panas itu bisa mengeluarkan banyak zat metana, yakni sebuah gas rumah kaca yang sangat kuat. Dubilier mengatakan, fenomena alam tersebut sebagai kejanggalan, karena di sekitar sumber panas yang mencapai 300 derajat celcius itu masih bisa tumbuh kerang laut dan bakteri simbiotik. (harian joglosemar 21/10/2010)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Optimalisasi Mesin Pencari dan Kelola Jejak Digital

  Liputan6.com, Jakarta -   Mesin pencari   tak bisa dipungkiri sangat bermanfaat untuk mencari berbagai informasi di era digital saat ini. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi ini bisa berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang berujung pada membaiknya produktivitas. Namun demikian, para pengguna internet harus tetap berhati-hati dan menyaring semua informasi yang ada di jagat maya. Managing Director D&D Consulting serta Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani, mengatakan pemanfaatan mesin pencari harus dioptimalkan demi pengembangan keahlian digital. "Misalnya, penggunaan kata kunci yang efektif, penyaringan informasi, serta pemakaian fitur cek fakta. Aplikasi mesin pencari di dunia maya antara lain Google, Yahoo!, Yandex, Bing, Ask, serta Baidu," kata Ni Made dalam acara webinar 'Sejahtera Lewat Dunia Digital' yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD...

Vitamin C tak Sembuhkan Flu, Benarkah?

  Sakit akibat terserang flu (ilustrasi)   REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang akan memperbanyak konsumsi vitamin C saat terserang influenza. Tapi sebenarnya, mengonsumsi vitamin C bukanlah cara untuk menghentikan flu.  Vitamin C hanya menguatkan imun tubuh dan mempersempit durasi sakit flu. Jika orang biasa sembuh flu dalam waktu 7 hari, seseorang yang terbiasa memakan makanan yang mengandung Vitamin C umumnya akan sembuh lebih cepat dari orang biasa. “Ya katakanlah 2-3 hari dia sudah sembuh dari flu. Vaksin yang diberikan dokter juga biasanya punya fungsi sama (mempersempit durasi sakit),” ujar Dr. Lula Kamal di acara 'Melegakan Gejala Batuk dan Pilek untuk Si Kecil dan #BayiGede', Rabu, di Jakarta.  Dokter yang membintangi beberapa judul sinetron ini juga mengatakan, tidak ada makanan khusus yang harus dikonsumi seseorang yang terserang flu. Hanya disarankan menghindari makanan yang membuatnya tidak nyaman. Pengidap penyakit flu juga harus memperbanyak min...

Misteri Penemuan Peta Antartika Oleh Oronteus Finaeus

  Apakah anda tahu tentang Oronteus Finaeus? Tentunya banyak yang tidak tahu bukan. Hal ini berkaitan dengan misteri awal penemuan Antartika, atau tepatnya Misteri penemuan peta Antartika oleh Oronteus Finaeus . Apakah dia pelaut? Bukan. Oronteus Finaeus sebenarnya hanya tukang gambar peta biasa. Tapi karya yang dikerjakan Topografer Perancis itu sampai sekarang masih menjadi misteri luar biasa. Mengapa? Karena dia menggambar peta dunia lengkap dengan peta Antartika, peta benua ke-enam meskipun belum ada satupun pelaut yang berlayar sampai kesana. Fenomena Peta Antartika, Oronteus Finaeus Di tahun 1532, Oronteus Finaeus menggambar sebuah peta dunia. Bukan masalah kalau yang digambarnya sekedar peta sekitar Benua Eropa, Afrika, Asia, dan sebagian Amerika, tapi yang menjadi luar biasa adalah bahwa Oronteus Finaeus menggambarkan Benua ke enam – yaitu Antartika (Kutub Selatan)…! Padahal belum ada orang yang pernah berlayar sampai ke Antartika…! Dan yang lebih mencengangkan lagi, gar...