Langsung ke konten utama

Mengintip Pesawat Kepresidenan

 

Sejumlah pihak kurang puas dengan corak warna yang dipakai pada pesawat kepresidenan pertama untuk Indonesia ini.

pesawat kepresidenan indonesia,aceh

Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jett mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, 16 April 2014. Pesawat kepresidenan pertama milik Republik Indonesia tersebut melakukan percobaan penerbangan (M Anshar/Serambi Indonesia).

Pemerintah Indonesia baru saja mendatangkan satu pesawat kepresidenan yang dibeli dari Boeing seharga 89,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 847 miliar.

Pesawat ini dicat berwarna biru muda pada punggung dan putih pada bagian lambung pesawat. Selain itu, tulisan "Republik Indonesia" dan logo Garuda terpasang di bagian depan pesawat.

Sejumlah pihak kurang puas dengan livery atau corak warna yang dipakai pada pesawat kepresidenan pertama untuk Indonesia ini. Selain dianggap punya desain yang kurang menarik, warna pesawat tersebut dinilai berbau politik.

Atas polemik ini, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengungkapkan, pemilihan warna biru pada pesawat kepresidenan RI lebih untuk keselamatan penerbangan karena warna tersebut sebagai bentuk penyamaran dari ancaman. Karena alasan keamanan, lanjutnya, maka pesawat itu diberikan warna biru, yang tidak dimiliki pesawat penerbangan komersial lain.

Negara-negara lain juga telah mengoperasikan pesawat kepresidenan sejak lama. Salah satu yang paling banyak dikenal masyarakat adalah milik Pemerintah Amerika Serikat. Pesawat yang lebih dikenal dengan sebutan Air Force One ini menggunakan jenis pesawat Boeing 747-400 dengan nomor seri 2800 dan 2900.

Pesawat kepresidenan RI juga menggunakan rancangan Boeing, yaitu varian 737-800 yang masuk dalam kelas Boeing Business Jet 2 (BBJ 2). Berbeda dengan varian 737-800 lainnya, BBJ2 memiliki kapasitas tanki bahan bakar yang lebih besar dan daya jelajah hingga 10.000 km.

Jenis pesawat apa yang dipakai oleh pesawat kepresidenan negara-negara lain dan seperti apa corak warnanya? Simak tujuh pesawat kepresidenan beberapa negara yang dirangkum dari berbagai sumber.

Australia

pesawat kepresidenan australia

Pesawat kepresidenan Australia (Wikimedia.com)

Pemerintah Australia memiliki dua Boeing 737 BBJ (registrasi A36-001 dan 002) dan tiga Challenger 604 untuk mendukung tugas gubernur jenderal, perdana menteri, dan kementerian luar negeri, baik untuk perjalanan domestik maupun internasional. Pesawat-pesawat tersebut dioperasikan oleh Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force).

Brasilia

pesawat kepresidenan brazil

Pesawat kepresidenan Brasilia (nycaviation.com)

Brasilia memiliki pesawat kepresidenan dari varian Airbus, lebih tepatnya A319 (VC-IA-2101). Pesawat tersebut memiliki dimensi yang lebih pendek dibanding varian A320 yang populer dipakai maskapai penerbangan di seluruh dunia, tetapi memiliki daya jelajah yang lebih jauh.

Pesawat tersebut diberi nama Santos-Dumont (dari Alberto Santos-Dumont, pionir penerbangan dari negara tersebut), dan menggunakan callsign FAB 001 (Brazilian Air Force One).

RRT

pesawat kepresidenan tiongkok

Pesawat kepresidenan Tiongkok (flightjournal.com)

Pesawat kepresidenan RRT dilayani oleh maskapai nasional negara tersebut, yaitu Air China, sehingga tidak ada satu pesawat khusus. Namun, biasanya, untuk kunjungan jarak jauh, Air China menyediakan Boeing 747-nya sebagai pesawat kepresidenan.

Pada tahun 2000 lalu, Pemerntah RRT sebenarnya sudah memesan sebuah pesawat Boeing 767 (B767) untuk digunakan sebagai pesawat kepresidenan. Namun pada tahun 2000, dalam sebuah insiden, Pemerintah Tiongkok mengklaim menemukan 27 alat penyadap dalam interior pesawat tersebut, dan akhirnya membatalkannya. B767 pesanan Pemerintah RRT tersebut kini digunakan oleh maskapai AS, Delta Air Lines.

Jerman

pesawat kepresidenan jerman

Pesawat kepresidenan Jerman (spiegel.de)

Pemerintah Jerman menggunakan Airbus seri A340-300 (registrasi 16+01) untuk menggantikan A300 (registrasi 10+22) sebagai pesawat kepresidenan. A340-300 tersebut telah dimodifikasi oleh Lufthansa Technik dengan konfigurasi VIP untuk penerbangan jarak menengah dan jauh.

Pesawat kepresidenan dengan registrasi 10+21 diberi nama (nosename) "Konrad Adenauer", nama kanselir Jerman (Barat) pertama. Sementara itu, 10+22 yang dipensiunkan pada 2011 memiliki nama "Theodor Heuss", Presiden pertama Jerman.

Selain dua pesawat tersebut, Angkatan Udara Jerman melalui Special Air Mission Wing Federal Ministry of Defence (Flugbereitschaft) juga mengoperasikan enam jet Challenger 601 (registrasi 12+01 hingga 12+06) dan tiga helikopter AS532 Cougar buatan Eurocopter untuk melayani kebutuhan transportasi Pemerintah Jerman, anggota parlemen, dan para menteri.

Jepang

pesawat kepresidenan jepang

Pesawat kepresidenan Jepang (Wikimedia.com)

Pesawat kepresidenan Jepang dioperasikan oleh Japan Air Self-Defense Force yang terdiri dari dua Boeing 747-400 (registrasi 20-1101 dan 20-1102). Pesawat tersebut utamanya digunakan oleh perdana menteri Jepang, kaisar, permaisuri, dan anggota keluarga kerajaan Jepang. Pesawat ini memiliki nama resmi Seifu-Senyo-Ki atau Japanese Air Force One/Two.

Rusia

pesawat kepresidenan rusia

Pesawat kepresidenan Rusia (Wikimedia.org)

Rusia menggunakan aset pesawat yang diproduksi oleh negaranya sendiri, Ilyushin II-96-300PU (registrasi RA-96016) sebagai pesawat kepresidenan. Pesawat tersebut di bawah kendali Russia State Transport Company.

Salah satu dari pesawat kepresidenan Rusia tersebut dimodifikasi di bagian interior sebagai sarana transportasi VIP pada tahun 2001 lalu. Pengerjaannya dipercayakan kepada perusahaan Inggris. Interior Il-96 tersebut dilapisi dengan lantai marmer, dinding sutra, dan beberapa interiornya disepuh emas. Modifikasi ini menghabiskan dana hingga 17 juta dollar AS.

Amerika Serikat

pesawat kepresidenan as

Pesawat kepresidenan AS (Wikimedia.org).

Pesawat kepresidenan Amerika Serikat mungkin menjadi ikon dalam hal pesawat kepresidenan. Semenjak tahun 1990, Pemerintah AS menggunakan dua Boeing 747-200B dengan registrasi 28000 dan 29000. Dalam jajaran Angkatan Udara AS, pesawat ini dikenal dengan nama VC-25A. Nama Air Force One baru digunakan saat presiden Amerika Serikat berada di dalamnya.

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/mengintip-pesawat-kepresidenan-negara-lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Bencana yang Menenggelamkan Majapahit di Kitab Pararaton

Secara geologi, wilayah Majapahit berdiri di atas suatu kawasan rawan bencana geologi berupa letusan gunungapi, gempa, gunung lumpur, dan banjir. Pada masa Singasari dan Majapahit, bencana-bencana ini pernah terjadi melanda dua kerajaan tersebut, seperti tercatat di Kitab Pararaton. Penggalian arkeologi masih berlangsung dan telah menemukan beberapa lapisan bangunan Majapahit dan yang lebih tua yang terkubur lumpur lempung dan/atau sebagian material volkanik. Hal ini mengindikasi bahwa pada masanya peristiwa alam seperti letusan gunungapi atau gununglumpur pernah melanda area Majapahit. Kitab “Pararaton” yang ditulis seorang penulis tak dikenal pada tahun 1535 Saka (1613 M) walaupun ditulis pendek saja (sekitar 250 baris kalimat pada daun lontar) ternyata di sana sini memuat berita kejadian-kejadian bencana geologi (banyu pindah, gunung anyar, gunung jeblug, lindu) di area Kerajaan Singasari dan Majapahit di sekitar Kediri sampai Delta Brantas sekarang. Kitab ini memang kronik sejara

Misteri Penemuan Besar yang Sengaja Dirahasiakan

  Matahari adalah pusat galaxy dan bumi bukanlah pusat tata surya! Dua statement dari Galileo ini sempat menjadi kontroversi pada zamannya karna pihak otoritas saat itu menganggap bahwa pernyataan tersebut adalah sesat. Kehidupan sang ilmuwan pun digerogoti dengan ketidak-tenangan akibat desakan dari pihak otoritas agar merubah pemahamannya agar sejalan dengan mereka. Kisah tersebut menjadi salah satu 'sejarah kelam dunia', dimana para ilmuwan yang notabenenya memiliki pengetahuan yang setidaknya lebih maju dan juga bersifat mempermudah kehidupan manusia 'pada umumnya' harus terbentur konspirasi dengan pihak otoritas yang secara samar - samar mencoba menutup mata kita semua terhadap semua hal tersebut. Kisah - kisah dibawah ini lebih pada menceritakan tentang para penemu - penemu yang tidak sempat terkenal, dimana memiliki mesin - mesin keren ciptakan mereka sendiri yang notabenenya bersifat untuk (lebih) menghemat umat manusia dalam mengkonsumsi bahan bakar