Langsung ke konten utama

Studi: Ganja Bisa Perbaiki Kekebalan Tubuh

Tetrahydrocannabinol (THC) tersebut mempengaruhi microRNAs pada gen.

Cannabis

Cannabis(Clarepeople.com)

 

VIVAnews - Sebuah studi menemukan jika tetrahydrocannabinol (THC) berpotensi menjadi obat kekebalan tubuh. THC merupakan senyawa penting yang terdapat dalam ganja.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of South Carolina, Amerika dipublikasikan dalam Journal of Biological Chemistry. Dalam penelitian itu, mereka menemukan sebuah molekul kecil yang kuat bernama microRNAs. Kekuatan molekul tersebut dipengaruhi oleh THC.
Dilansir Phys.org, Kamis 12 Juni 2014, MicroRNAS merupakan kelas RNAs non-coding yang baru-baru ini ditemukan. Molekul ini memiliki peran yang cukup penting dalam mengatur ekspresi gen. Kemampuan RNAs yang bisa mengatur microRNA merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengobatan, khususnya untuk penyakit terkait kekebalan tubuh. Beberapa penyakit tersebut adalah artritis, multiple sclerosis, dan diabetes tipe 1.
Studi ini berhasil dilakukan setelah para peneliti melakukan uji coba yang melibatkan tikus. Para peneliti menyuntikkan THC pada tikus lab lalu menganalisa sekitar 609 microRNAs. Hasilnya, mereka menemukan sekitar 13 microRNAs unik yang berubah karena THC.
MicroRNAs terbukti memiliki efek mendalam pada sistem kekebalan tubuh. Molekul itu bertindak sebagai 'rem' yang menahan lebih dari 60 persen dari total ekspresi gen. Ketika terdapat microRNAs yang terpapar lebih tinggi, gen yang mendapatkan efek THC akan tertahan. Namun ketika microRNAs dimatikan, gen yang terkena dampak akan diekspresikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Peneliti juga menemukan jika microRNA khusus, yang bernama miRNA-690 , mendapatkan paparan ekspresi berlebih untuk merespon THC secara fungsional. miRNA menyasar sebuah protein penting yang disebut C/EBPα. Molekul ini pada gilirannya  memicu sel-sel yang dikenal sebagai MDSC, yang menekan peradangan. Ketika peneliti berhasil 'menghajar' miRNA-690, efek dari THC pun berbalik.
Peneliti yang terdiri dari Dr. Prakash dan Mitzi Nagarkatti ini telah mempelajari efek ganja sejak 10 tahun lalu. Mereka percaya ganja bisa meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan peradangan. Mereka lah yang pertama menunjukkan bahwa kommponen ganja dapat memicu MDSC untuk menekan peradangan.
Sebelumnya, sebuah penelitian yang diadakan oleh Dr. Venkatesh Hedge dan rekannya menemukan jika ganja bisa menjadi pedang bermata ganda. Di sisi lain bisa menekan peradangan tapi juga bisa meningkatkan kerentanan terhadap penyakit tertentu, serta bisa bertindak sebagai pengobatan efektif melawan penyakit inflamasi dan autoimun.
Dr. Mitzi Nagarkatti, Kepala Departemen Patologi, MIkrobiologi dan Imunologi di jurusan Kedokteran USC mengatakan jika studi terbaru ini telah memahami bagaimana mengendalikan ekspresi microRNA. Hal ini merupakan terobosan baru di dunia kedokteran.
"Ketika kami ingin mengidentifikasi mekanisme molekular dari dampak ganja, micro RNA terpilih yang teridentifikasi bisa berfungsi sebagai target molekul penting yang bisa memanipulasi aktivitas MDSC pada kanker dan penyakit radang," ," kata Nagarkatti.
Terapi microRNA saat ini berperan penting dan merupakan area yang berkembang pesat dimana mayoritas perusahaan farmasi sedang berupaya untuk meneliti dan mengembangkan molekul ini.

http://us.teknologi.news.viva.co.id/news/read/511840-studi--ganja-bisa-perbaiki-kekebalan-tubuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangki penyimpan limbah nuklir di AS bocor

  Hanford merupakan fasilitas nuklir yang dibangun saat Perang Dunia II. Enam tangki penyimpanan limbah nuklir bawah tanah di sebuah fasilitas nuklir negara bagian Washington AS dilaporkan mengalami kebocoran. Gubernur Jay Inslee menggambarkan situasi di fasilitas Hanford ini sebagai ''berita yang mengganggu''. Tetapi dia menekankan bahwa tidak ada resiko bagi kesehatan manusia dalam insiden ini. "Tidak ada resiko kesehatan dalam jangka waktu dekat terkait dengan kebocoran ini, yang terletak lebih dari 8km dari Sungai Columbia,'' kata Inslee dalam sebuah pernyataan. "Tetapi bagaimanapun ini adalah berita yang mengganggu bagi semua warga Washington,'' tambahnya. Tidak ada radiasi Pekan lalu, sebuah bocoran dilaporan juga terjadi di satu tangki penyimpanan. Otoritas setempat mengatakan kebocoran mencapai 300 galon atau sekitar 1,136 liter per tahun. Mereka menyatakan bahwa pengawasan dan tes tidak mendeteksi adanya radiasi tinggi di dekat tangk

Ditemukan, Bekas Kereta Kuda Berusia 3.000 Tahun

  Oleh Gloria Samantha  | arkeologi Tim arkeolog di China baru saja mendapatkan bekas-bekas kereta kuda beserta kerangka kuda yang diduga peninggalan berusia 3.000 tahun, di sebuah makam Dinasti Zhou di Kota Luoyang, Provinsi Henan pada hari Kamis (1/9) lalu. Ekskavasi tersebut menghasilkan penemuan empat kereta dan 12 kuda yang terkubur dalam makam secara memanjang. Ditemukan juga beberapa peralatan perunggu, keramik, dan tembikar di sekitarnya. Diyakini makam itu adalah makam seorang aristokrat atau kaum terpelajar pada masa Dinasti Zhou. Dalam budaya China kuno, kuda dan kereta kuda merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kemenangan dalam perang. Dinasti Zhou yang hidup di tahun 770-256 SM memiliki sejumlah pasukan kereta kuda dengan variasi tipe yang luas. Kuda dan kereta kuda dikubur bersama pemiliknya setelah meninggal, sebagai lambang kehormatan. Perkiraannya, penemuan terakhir ini merupakan kelanjutan dari penemuan makam ribuan tentara di Distrik Lintong pada 197

Sebuah asteroid seukuran bus bertingkat baru saja melintas sangat dekat dengan Bumi

Asteroid Luput Tabrak Bumi Minggu, 17/10/2010 09:00 WIB - ant Sebuah asteroid seukuran bus bertingkat baru saja melintas sangat dekat dengan Bumi, tepatnya melintas di antara garis orbit Bulan dan Bumi, pada Senin (11/10), awal pekan lalu. Batu luar angkasa yang dinamai 2010 TD54 itu melintas hanya 28.000 mil dari Bumi pada pukul 10.51 pagi waktu London, atau kira-kira pukul 5.51 WIB. Para ilmuwan seperti laporan Dailymail, meski melintas sangat dekat dengan Bumi, asteroid tidak akan memasuki atmosfer Bumi. Astroid itu hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. "Sebuah batuan luar angkasa seukuran itu akan terbakar habis di atmosfer kita dan tidak akan membahayakan permukaan bumi," tulis badan antariksa Amerika Serikat, NASA. Batu luar angkasa itu dideteksi oleh NASA di Arizona Kitt Peak National Solar Telescope, AS. Asteroid TD54 merupakan asteroid terbaru yang melintas sangat dekat dengan Bumi. September silam para astronom melihat sebuah benda luar angkasa berbahaya, ya