Langsung ke konten utama

Bagaimana Terjadinya Siang & Malam?


Setiap hari kita mengalami perputaran siang dan malam dan seringkali kita hanya menjalani aktivitas kita tanpa pernah ingin tahu bagaimana prosesnya. Perputaran waktu bagi manusia adalah bagian dari perjalanan hidup manusia di Bumi.Tapi bagaimana siang dan malam bisa terjadi? Sederhananya mungkin kita akan menjawab, siang terjadi kala Matahari terbit dan malam menjelang ketika sang surya masuk ke peraduannya. Tapi apa yang menyebabkan demikian? Rotasi Bumi

Rotasi Bumi pada porosnya menyeabkan terjadinya siang dan malam. kredit : scienceblogs.com

Perputaran Bumi pada porosnyalah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Bagaimana bisa? Bumi kita adalah salah satu planet yang mengitari Matahari dan ia juga mengitari dirinya sendiri. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya, dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia.

Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya, ada kalanya sebagian wajah Bumi berhadapan dengan Matahari dan inilah area yang mengalami siang.  Dan kemudian seiring dengan perputaran Bumi, wajah yang tadinya berhadapan dengan Matahari kemudian berputar dan membelakangi Matahari sehingga sisi wajah Bumi yang tidak disinari Matahari ini mengalami malam hari.

Bagi sebagian orang, mungkin akan berpikir mataharilah yang tampak bergerak di langit sehingga terbit di timur dan tenggelam di barat. Pada kenyataannya ini disebabkan oleh perputaran Bumi.  Matahari tampak terbit di Timur karena Bumi bergerak ke arah timur dan menuju ke barat ketika Matahari tampak terbenam.  Kalau dilihat dari Kutub Utara, maka perputaran Bumi ini tampak berlawanan arah jarum jam dan kita akan melihat kalau siang dan malam menyapu bola Bumi dari Timur ke Barat.

Tapi ada yang menarik!. Bagi kita yang hidup di ekuator Bumi, panjang siang dan malam bisa dikatakan hampir sama yakni rata-rata 12 jam. Dan berbagai lokasi di bumi juga “mengalami” rata – rata disinari Matahari 12 jam per harinya.  Tapi, panjang siang hari yang dialami di lokasi-lokasi tertentu pada waktu tertentu di sepanjang tahun sebenarnya berbeda. Ada kalanya suatu lokasi di utara / selatan mengalami siang / malam yang panjang. Apa yang menyebabkannya?

Kemiringan poros Bumi 23,5º. Kredit : Solar Walk

Kita tahu bahwa Bumi berputar pada porosnya dan perputaran itu menyebabkan terjadinya siang dan malam. Tapi, poros atau sumbu Bumi ini ternyata memiliki kemiringan 23,5º. Sudut kemiringan tersebut dihitung dari perpotongan bidang ekuatorial Bumi dan bidang orbit Bumi terhadap Matahari.  Kemiringan poros Bumi ini juga memberi pengaruh pada musim di Bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur dan semi)

Bumi mengitari Matahari dan perubahan musim yang terjadi. kredit Solar Walk

Ketika Bumi bergerak mengelilingi Matahari, porosnya ini akan mengarah ke titik yang sama di angkasa. Di bola langit, titik itu berada dekat  dengan Polaris si Bintang Utara. Artinya akan ada saat dimana salah satu belahan Bumi yang 23,5º lebih dekat ke Matahari atau lebih jauh dari Matahari selama Bumi mengitari sang Surya selama 365,25 hari atau 1 tahun.

Perubahan musim dan lamanya siang dan malam. Kredit : Solar Walk

Ada saatnya ketika kutub utara Bumi kemiringannya lebih dekat ke Matahari dan pada saat ini bumi belahan utara lebih banyak mendapat sinar Matahari. Tanggal 20 atau 21 Juni merupakan titik balik musim panas atau summer solstice yang menandai awal musim panas di Belahan Bumi Utara sekaligus siang terpanjang di belahan utara atau titik musim dingin bagi belahan selatan.  Sementara di kutub selatan, kemiringan poros Bumi menempatkannya menjauh dari Matahari sehingga di area ini mengalami musim dingin dengan siang yang lebih pendek.

Pada bulan Desember, kemiringan kutub utara justru menjauh dari Matahari dan kali ini giliran kutub selatan yang lebih dekat ke Matahari sehingga area belahan selatan mengalami musim panas dan mengalami siang yang panjang. Sedangkan di Utara mengalami sebaliknya yakni musim dingin dengan panjang siang yang pendek. Titik balik musim dingin atau winter solstice bagi Bumi belahan utara biasanya terjadi tanggal 21 atau 22 Desember yang sekaligus juga menjadi titik balik musim panas bagi belahan selatan.

Dua kali dalam setahun, 21 Maret dan 23 September, saat Matahari di Ekuinoks (perpotongan dua garis ekliptika dan ekuator langit),  maka lamanya siang dan malam akan sama yaitu masing-masing 12 jam. Ketika di ekuinoks, poros Bumi tidak mengarah ke Matahari. Titik balik musim semi atau vernal equinox di Bulan Maret juga merupakan penanda transisi dari malam selama 24 jam ke siang selama 24 jam di kutub Utara.

Dan titik balik musim gugur atau autumnal equinox di bulan September menjadi penanda kutub utara akan memasuki malam yang panjang ketika Matahari tidak pernah terbit sedangkan di kutub selatan akan mengalami masa sebaliknya yakni ketika Matahari tidak pernah tenggelam.

 http://langitselatan.com/2011/12/04/bagaimana-terjadinya-siang-malam/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Penemuan Besar yang Sengaja Dirahasiakan

  Matahari adalah pusat galaxy dan bumi bukanlah pusat tata surya! Dua statement dari Galileo ini sempat menjadi kontroversi pada zamannya karna pihak otoritas saat itu menganggap bahwa pernyataan tersebut adalah sesat. Kehidupan sang ilmuwan pun digerogoti dengan ketidak-tenangan akibat desakan dari pihak otoritas agar merubah pemahamannya agar sejalan dengan mereka. Kisah tersebut menjadi salah satu 'sejarah kelam dunia', dimana para ilmuwan yang notabenenya memiliki pengetahuan yang setidaknya lebih maju dan juga bersifat mempermudah kehidupan manusia 'pada umumnya' harus terbentur konspirasi dengan pihak otoritas yang secara samar - samar mencoba menutup mata kita semua terhadap semua hal tersebut. Kisah - kisah dibawah ini lebih pada menceritakan tentang para penemu - penemu yang tidak sempat terkenal, dimana memiliki mesin - mesin keren ciptakan mereka sendiri yang notabenenya bersifat untuk (lebih) menghemat umat manusia dalam mengkonsumsi bahan bakar

Sejarah Bencana yang Menenggelamkan Majapahit di Kitab Pararaton

Secara geologi, wilayah Majapahit berdiri di atas suatu kawasan rawan bencana geologi berupa letusan gunungapi, gempa, gunung lumpur, dan banjir. Pada masa Singasari dan Majapahit, bencana-bencana ini pernah terjadi melanda dua kerajaan tersebut, seperti tercatat di Kitab Pararaton. Penggalian arkeologi masih berlangsung dan telah menemukan beberapa lapisan bangunan Majapahit dan yang lebih tua yang terkubur lumpur lempung dan/atau sebagian material volkanik. Hal ini mengindikasi bahwa pada masanya peristiwa alam seperti letusan gunungapi atau gununglumpur pernah melanda area Majapahit. Kitab “Pararaton” yang ditulis seorang penulis tak dikenal pada tahun 1535 Saka (1613 M) walaupun ditulis pendek saja (sekitar 250 baris kalimat pada daun lontar) ternyata di sana sini memuat berita kejadian-kejadian bencana geologi (banyu pindah, gunung anyar, gunung jeblug, lindu) di area Kerajaan Singasari dan Majapahit di sekitar Kediri sampai Delta Brantas sekarang. Kitab ini memang kronik sejara

Ponsel Nokia Termurah Cuma Rp 190 Ribuan

  Nokia telah meluncurkan ponsel untuk kalangan menengah ke bawah bernama Nokia 103. Perangkat ini diklaim NOKIA sendiri sebagai ponsel termurah saat ini dengan harga berkisar di angka 16 euro atau sekitar Rp 190 ribu. gambar Nokia 103 sendiri saat ini baru diumumkan keberadaannya untuk pasar Nigeria. Ya, dengan harga yang merakyat itu, jangan berharap dengan keberadaan fitur yang wah . Namun setidaknya bisa mengakomodir kebutuhan komunikasi si pengguna. Desain yang diusung Nokia 103 adalah candy bar alias ponsel batang. Ponsel ini memiliki lebar layar 1,36 inch dan display beresolusi 96×68 pixel. Perangkat dengan sistem operasti S30 ini bisa dioperasikan di jaringan frekuensi GSM 900 dan 1800. Meski sederhana, ia tetap dilengkapi fasilitas hiburan berupa FM radio, lampu senter dan fitur anti debu. Spesifikasi: Networks: GSM 900/1800 FM radio SMS with possibility to store up to 250 messages 3.5 mm audio jack and a 2.0 mm charger connector 800 mAh battery Series S30 operating system