Langsung ke konten utama

Misteri Penemuan Peta Antartika Oleh Oronteus Finaeus

 

Misteri peta antartika - Oronteus Finaeus

Apakah anda tahu tentang Oronteus Finaeus? Tentunya banyak yang tidak tahu bukan. Hal ini berkaitan dengan misteri awal penemuan Antartika, atau tepatnya Misteri penemuan peta Antartika oleh Oronteus Finaeus. Apakah dia pelaut? Bukan. Oronteus Finaeus sebenarnya hanya tukang gambar peta biasa. Tapi karya yang dikerjakan Topografer Perancis itu sampai sekarang masih menjadi misteri luar biasa. Mengapa? Karena dia menggambar peta dunia lengkap dengan peta Antartika, peta benua ke-enam meskipun belum ada satupun pelaut yang berlayar sampai kesana.

Fenomena Peta Antartika, Oronteus Finaeus

Di tahun 1532, Oronteus Finaeus menggambar sebuah peta dunia. Bukan masalah kalau yang digambarnya sekedar peta sekitar Benua Eropa, Afrika, Asia, dan sebagian Amerika, tapi yang menjadi luar biasa adalah bahwa Oronteus Finaeus menggambarkan Benua ke enam – yaitu Antartika (Kutub Selatan)…! Padahal belum ada orang yang pernah berlayar sampai ke Antartika…!

Dan yang lebih mencengangkan lagi, garis pantai pada peta Antarktika yang dihasilkan oleh Finaeus – ternyata sama persis seperti peta Antarktika modern saat ini…! Tentu saja hal ini menjadi luar biasa, karena benua Antarktika ditutupi es abadi yang tebalnya mencapai 2 Kilometer…

Dari mana Finaeus mengetahui semua itu…??? Itulah misteri yang belum terpecahkan hingga hari ini.

Hal inilah yang menarik untuk kita simak kawan. Mari kita  kupas sedikit dari apa yang dunia tahu tentang Oronteus Finaes.

Siapa Oronteus Finaeus ?

Fenomena peta antartika, Oronteus Finaeus

Oronce Finé, Orotius Finaeus, Oronteus Finaeus (1494-1555)

Oronce Fine itulah sebutan marganya, dilahirkan di Briançon tahun 1494 dan besar di Paris. Dia sempat meringkuk dalam penjara tahun 1518. Walaupun ia sendiri adalah seorang ahli matematika, namun di tahun 1522 masih mendapat gelar medis dari universitas Navarre di Paris.

Tahun 1524, ia masuk sekali lagi dalam penjara dan di tahun yang sama ia membuat sebuah jam matahari dari bahan sisa gading. Pada abad ke-16, banyak orang menyukai karya-karya para ahli matematika. Akhirnya Oronteus Fine diangkat menjadi ahli perbentengan dan dipekerjakan di pertahanan Benteng Milan-Italia.

Tahun 1531, ia mendapat gelar kehormatan di Collège Royal Paris. Pada saat itu pula karirnya menanjak dengan menulis banyak karya ilmiah. Karya-karya itu yang sempat dipublikasikan a.l:

Risalah ilmu perbintangan dan alat-alat falak. Pada tahun 1520, dialah yang mengusulkan bahwa gerhana bulan dapat digunakan untuk menentukan garis bujur sebuah tempat.

Tahun 1519 Menemukan proyeksi peta dan kemudian memproduksi peta dunia yang sekarang ini kita pakai.

Di tahun 1544, menghitung nilai dari pi (22:7) = ( 22 2/9)/7, kemudian diperbaiki menjadi 47/15. Ia percaya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.

Misteri Peta Antartika Buatan Oronteus Finaeus

Misteri Peta Antartika Buatan Oronteus Finaeus

Gambar 1 – Peta Oronteus Finaeus tahun1532 di belahan bumi selatan

Gambar 2 – Oronteus Finaeus menggambar kembali proyeksi modern peta kutub itu

Gambar 3 – Peta modern Antarctica

Peta ini ditemukan di Perpusatakaan Congress, Washington DC di tahun 1960 oleh Charles Hapgood. Bertuliskan “ digambar oleh Oronteus Finaeus tahun 1531”. Hampir sama persis dengan pemetaan Piri Reis, Antarctica ditunjukkan dengan es yang bebas mengalir seperti sungai, pola pengeringan dan coastline.

Inilah gambar peta dunia aslinya karya Oronteus Finaeus

Peta dunia dan antartika, Oronteus Finaes tahun diterbitkan 1531

Peta Oronteus Finaeus lebih akurat dibanding peta yang lain pada waktu itu. Sesungguhnya, lebih akurat dibanding peta manapun yang dibuat sampai ke tahun 1800.

http://era90.blogspot.com/2012/11/misteri-penemuan-peta-antartika-oleh.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan TV Tabung, Plasma, LCD, dan LED TV

TV melalui perkembangannya yang beragam, mulai mengutamakan sisi ukuran, kualitas gambar, dan mulai peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dimulai dari maraknya TV Tabung, lalu berkembang menjadi Plasma TV, hingga kini yang banyak beredar di pasaran modern seperti LCD TV dan LED TV dengan ukurannya yang tipis. Bahkan, memiliki TV di rumah atau di kantor sudah merupakan suatu kebutuhan hiburan yang mendasar bagi Anda saat ini. Namun, tahukah Anda perbedaan dari tiap jenis TV tersebut? Tabel Perbandingan TV Tabung, Plasma TV, LCD TV, dan LED TV Fitur TV Tabung Plasma TV LCD TV LED TV Harga Paling rendah Rendah Tinggi Paling Tinggi Lebar Sudut Pandang Baik Baik Kurang Baik Paling Baik Ukuran Berat, tebal & besar Berat, tebal & besar Ringan & tipis Paling ringan & paling tipis Keawetan Tahan lama Tahan lama Sedang Sedang Daya Listrik Boros Boros Hemat Paling Hemat Refresh & Response Rate Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Kualitas Gambar & Warna Sedang Sedang B...

Mengapa Mie Instan dapat Mempersingkat Hidup Anda

  Mie instan Ternyata mie instan, makanan murah yang digemari banyak anak kost dan para pecinta mie di mana pun berada, dikaitkan dengan serangan jantung dan diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition menemukan bahwa produk-produk mie instan dapat meningkatkan risiko sindrom kardiometabolik  - faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke yang parah - khususnya bagi perempuan. “Penelitian ini penting karena banyak orang yang mengonsumsi mie instan tanpa mengetahui kemungkinan risikonya terhadap kesehatan,” ungkap pemimpin peneliti Hyun Joon Shin, MD, dalam siaran pers. Shin, salah seorang pakar kardiologi di Baylor University Medical Center sekaligus mahasiswa doktoral nutrisi epidemologi di Harvard School of Public Health, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut. Untuk penelitian tersebut, peneliti melihat data dari 10.711 orang dewasa berusia antara 19 hingga 64 tahun, yang dikumpulkan melalui perwakilan nasional Korean Nation...

Cara Optimalisasi Mesin Pencari dan Kelola Jejak Digital

  Liputan6.com, Jakarta -   Mesin pencari   tak bisa dipungkiri sangat bermanfaat untuk mencari berbagai informasi di era digital saat ini. Apabila dimanfaatkan dengan baik, teknologi ini bisa berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang berujung pada membaiknya produktivitas. Namun demikian, para pengguna internet harus tetap berhati-hati dan menyaring semua informasi yang ada di jagat maya. Managing Director D&D Consulting serta Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani, mengatakan pemanfaatan mesin pencari harus dioptimalkan demi pengembangan keahlian digital. "Misalnya, penggunaan kata kunci yang efektif, penyaringan informasi, serta pemakaian fitur cek fakta. Aplikasi mesin pencari di dunia maya antara lain Google, Yahoo!, Yandex, Bing, Ask, serta Baidu," kata Ni Made dalam acara webinar 'Sejahtera Lewat Dunia Digital' yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD...